ID/Prabhupada 0097 - Aku Hanyalah Seorang Tukang Pos Rendahan

The printable version is no longer supported and may have rendering errors. Please update your browser bookmarks and please use the default browser print function instead.


His Divine Grace Srila Bhaktisiddhanta Sarasvati Gosvami Prabhupada's Appearance Day, Lecture -- Los Angeles, February 7, 1969

Jika kita berjuang keras untuk memajukan gerakan ini, maka bahkan jika kita, jika kamu, tidak mendapatkan satu pengikutpun, Kṛṣṇa akan terpuaskan. Dan urusan kita adalah untuk memuaskan Kṛṣṇa. Itulah bhakti. Hṛṣīkena hṛṣīkeśa-sevanaṁ bhaktir ucyate. (CC Madhya 19.170). Bhakti berarti bahwa seseorang harus menyibukkan semua indria-indrianya untuk kepuasan. Kehidupan material berarti kepuasan indria-indria bagi dirinya sendiri. "Aku suka ini. Aku suka ini. Aku ingin melakukan sesuatu. Aku ingin menyanyikan sesuatu atau mengucapkan sesuatu, makan sesuatu, atau menyentuh sesuatu, atau merasakan sesuatu. Hal ini, sesuatu ini, berarti..... Itu berati penggunaan indria-indria, Itu adalah kehidupan material. "Aku ingin menyentuh kulit yang begitu lembut itu. Aku ingin merasakan sesuatu, yang disebut makanan enak. Aku ingin mencium bau yang seperti ini. Aku ingin berjalan seperti ini." Hal yang sama - berjalan, mengecap, menyentuh, atau apapun - seharusnya dimanfaatkan untuk Kṛṣṇa. Itu saja. Sebagai ganti dari menyentuh sesuatu yang lain, maka jika kita menyentuh kaki padma suci dari seorang penyembah, maka sentuhan tersebut akan bermanfaat. Sebagai ganti dari makan sesuatu yang tidak-tidak, maka jika kita makan Kṛṣṇa prasadam, maka itu akan menjadikan kita baik-baik saja. Sebagai ganti dari mencium bau sesuatu yang lain, jika kita mencium bau harum bunga yang telah dipersembahkan kepada Kṛṣṇa .... Jadi tidak ada yang dihentikan. Jika kamu ingin mempergunakan kehidupan seksualmu, ya, kamu bisa mempergunakannya untuk menghasilkan anak-anak yang berkesadaran Kṛṣṇa. TIdak ada yang dihentikan. Semuanya hanya perlu untuk disucikan. Itu saja. Inilah keseluruhan programnya. Tidak ada yang namanya, "Hentikan ini." Tidak ada yang bisa dihentikan. Bagaimana itu semua bisa dihentikan? Misalnya aku seorang manusia. Jika seseorang berkata, "Oh, kamu tidak boleh makan," apakah itu mungkin? Aku harus makan. Jadi tidak ada yang namanya penghentian itu. Yang ada adalah menjadikan hal tersebut menjadi suci. Jadi....Dan filsafat lain adalah, maksudku, penghinaan yang dipaksakan, buatlah itu menjadi kosong, seperti yang mereka katakan, "Jadilah tanpa keinginan." Mereka menganjurkan seperti itu. Lalu, bagaimana aku bisa menjadi tanpa keinginan? Keinginan selalu ada. Tetapi aku akan menginginkan Kṛṣṇa.

Maka ini adalah proses yang sangat menyenangkan sekali. Dan bahkan ketika orang lain tidak menerima hal itu dengan serius atau mereka tidak mau menerima filsafat kita, tetapi jika kamu berusaha untuk itu, maka itulah urusanmu. Kṛṣṇa akan menjadi terpuaskan. Para ācārya kita akan menjadi terpuaskan, Guru Mahārāja akan menjadi terpuaskan. Dan yasya prasādād bhagavat... Jika mereka terpuaskan, maka urusanmu sudah selesai. Bukan berarti bahwa yang lain terpuaskan atau tidak terpuaskan. Ketika kamu melakukan japa atau kirtana, ada orang-orang yang terpuaskan - tidak, kita tidak memperhatikan hal itu. Ia bisa saja terpuaskan atau tidak terpuaskan. Tetapi jika aku berjapa dengan benar, dan kemudian para pendahuluku, para ācārya menjadi terpuaskan. Dan jika aku tidak membuatnya dengan memakai caraku sendiri, maka itulah urusanku, selesai. Jadi aku sangat senang bahwa Kṛṣṇa telah mengirimkan begitu banyak pemuda dan gadis yang sangat baik untuk membantuku. Terberkatilah di hari yang sangat mujur ini. Dan tidak ada sesuatupun yang merupakan milikku. Aku hanyalah seorang tukang pos rendahan. Aku membawakan kepadamu apa yang aku dengar dari Guru Mahārājaku. Kamu hanya harus bertindak dengan cara yang sama, dan kamu akan menjadi berbahagia, dan dunia akan menjadi berbahagia, dan Kṛṣṇa akan menjadi berbahagia, segala sesuatunya....