ID/Prabhupada 0779 - Kamu Tidak Bisa Menjadi Berbahagia Dengan Berada Di Suatu Tempat Yang Dimaksudkan Untuk Penderitaan: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0779 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1975 Category:ID-Quotes...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 9: Line 9:
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0778 - Karena Itulah Sumbangan Terbesar Bagi Masyarakat Manusia Adalah Pengetahuan|0778|ID/Prabhupada 1057 - Bhagavad-gītā Juga Dikenal Sebagai Gītopaniṣad, Intisari Dari Segala Pengetahuan Veda|1057}}
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0778 - Karena Itulah Sumbangan Terbesar Bagi Masyarakat Manusia Adalah Pengetahuan|0778|ID/Prabhupada 0780 - Kita Bisa Mendapatkan Sekilas Pengetahuan Mengenai Sang Kebenaran Mutlak|0780}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 20: Line 19:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|LtX-HOwL1lY|Kamu Tidak Bisa Menjadi Berbahagia Dengan Berada Di Suatu Tempat Yang Dimaksudkan Untuk Penderitaan<br/>- Prabhupāda 0779}}
{{youtube_right|n3wVng4-cgY|Kamu Tidak Bisa Menjadi Berbahagia Dengan Berada Di Suatu Tempat Yang Dimaksudkan Untuk Penderitaan<br/>- Prabhupāda 0779}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


Line 36: Line 35:
Svapna artinya mimpi. Mimpi itu palsu, tidak nyata. Bertemu dengan para Yamadūta, atau para utusan dari Yamarāja, sang pengawas kematian ... Saling berhadap-hadapan ... Pada saat kematian, ketika seorang yang sangat berdosa sedang berada di ambang kematian, maka ia melihat Yamarāja atau para utusan Yamarāja. Penampilan mereka sangatlah buas. Terkadang orang yang ada di ambang kematan menjadi sangat ketakutan dan berteriak, "Selamatkanlah saya! Selamatkanlah saya!" Hal ini juga terjadi pada Ajāmila. Dan kisah itu akan aku ceritakan di lain waktu. Tetapi Ajāmila terselamatkan. Karena masa lalunya di dalam kesadaran Kṛṣṇa, maka ia terselamatkan. Aku akan menceritakan kisah itu nanti.  
Svapna artinya mimpi. Mimpi itu palsu, tidak nyata. Bertemu dengan para Yamadūta, atau para utusan dari Yamarāja, sang pengawas kematian ... Saling berhadap-hadapan ... Pada saat kematian, ketika seorang yang sangat berdosa sedang berada di ambang kematian, maka ia melihat Yamarāja atau para utusan Yamarāja. Penampilan mereka sangatlah buas. Terkadang orang yang ada di ambang kematan menjadi sangat ketakutan dan berteriak, "Selamatkanlah saya! Selamatkanlah saya!" Hal ini juga terjadi pada Ajāmila. Dan kisah itu akan aku ceritakan di lain waktu. Tetapi Ajāmila terselamatkan. Karena masa lalunya di dalam kesadaran Kṛṣṇa, maka ia terselamatkan. Aku akan menceritakan kisah itu nanti.  


Jadi, inilah kedudukan yang paling aman. Sebaliknya, dunia material ini dipenuhi dengan bahaya. Ini adalah tempat yang sangat berbahaya. Dikatakan di dalam Bhagavad-gītā, duḥkhālayam. Ini adalah tempat dari segala penderitaan. Kamu tidak bisa menjadi berbahagia dengan berada di suatu tempat yang dimaksudkan untuk penderitaan. Itulah yang harus kita pahami. Kṛṣṇa, Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa berkata bahwa, duḥkhālayam aśāśvatam. ([[Vanisource:BG 8.15|BG 8.15]]), dunia material ini adalah tempat dari keadaan-keadaan yang penuh penderitaan. Dan tempat ini juga aśāśvatam, tidak kekal. Kamu tidak bisa berada di sini untuk selamanya. Bahkan jika kamu setuju bahwa, "Tidak apa-apa meskipun ini adalah tempat yang penuh dengan penderitaan. Aku akan mebuat penyesuaian-penyesuaian dan aku akan tinggal di sini ..."  
Jadi, inilah kedudukan yang paling aman. Sebaliknya, dunia material ini dipenuhi dengan bahaya. Ini adalah tempat yang sangat berbahaya. Dikatakan di dalam Bhagavad-gītā, duḥkhālayam. Ini adalah tempat dari segala penderitaan. Kamu tidak bisa menjadi berbahagia dengan berada di suatu tempat yang dimaksudkan untuk penderitaan. Itulah yang harus kita pahami. Kṛṣṇa, Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa berkata bahwa, duḥkhālayam aśāśvatam. ([[ID/BG 8.15|BG 8.15]]), dunia material ini adalah tempat dari keadaan-keadaan yang penuh penderitaan. Dan tempat ini juga aśāśvatam, tidak kekal. Kamu tidak bisa berada di sini untuk selamanya. Bahkan jika kamu setuju bahwa, "Tidak apa-apa meskipun ini adalah tempat yang penuh dengan penderitaan. Aku akan mebuat penyesuaian-penyesuaian dan aku akan tinggal di sini ..."  


Orang-orang sangat melekat kepada dunia material ini. Aku memiliki suatu contoh nyata, suatu pengalaman pribadi. Di tahun 1958 atau tahun 1957, ketika pertama kali aku menerbitkan buku ini, Perjalanan Mudah menuju Planet Lain, aku bertemu dengan seorang tuan. Ia sangat bersemangat, "Jadi, kita bisa pergi ke planet lain? Anda memberikan keterangan seperti itu?" "Ya." "Dan jika anda pergi ke sana, anda tidak akan kembali lagi." "Oh tidak, tidak. Jika demikian saya tidak mau pergi ke sana." (tertawa). Ia berkata bahwa gagasan keseluruhannya adalah bahwa kita akan pergi ke planet lain, seperti halnya ketika mereka sedang mencemooh dengan mengatakan bahwa mereka akan pergi ke planet bulan. Tetapi mereka tidak bisa tinggal di sana dan mereka terpaksa kembali lagi. Itulah kemajuan ilmu pengetahuan. Jika kamu bisa pergi ke sana, mengapa kamu tidak tinggal di sana? Aku membaca surat kabar bahwa ketika para angkasawan Russia itu pergi ke luar angkasa, mereka melihat ke bawah dan bertanya, "Di manakah Moscow?" (tertawa).  
Orang-orang sangat melekat kepada dunia material ini. Aku memiliki suatu contoh nyata, suatu pengalaman pribadi. Di tahun 1958 atau tahun 1957, ketika pertama kali aku menerbitkan buku ini, Perjalanan Mudah menuju Planet Lain, aku bertemu dengan seorang tuan. Ia sangat bersemangat, "Jadi, kita bisa pergi ke planet lain? Anda memberikan keterangan seperti itu?" "Ya." "Dan jika anda pergi ke sana, anda tidak akan kembali lagi." "Oh tidak, tidak. Jika demikian saya tidak mau pergi ke sana." (tertawa). Ia berkata bahwa gagasan keseluruhannya adalah bahwa kita akan pergi ke planet lain, seperti halnya ketika mereka sedang mencemooh dengan mengatakan bahwa mereka akan pergi ke planet bulan. Tetapi mereka tidak bisa tinggal di sana dan mereka terpaksa kembali lagi. Itulah kemajuan ilmu pengetahuan. Jika kamu bisa pergi ke sana, mengapa kamu tidak tinggal di sana? Aku membaca surat kabar bahwa ketika para angkasawan Russia itu pergi ke luar angkasa, mereka melihat ke bawah dan bertanya, "Di manakah Moscow?" (tertawa).  
<!-- END TRANSLATED TEXT -->
<!-- END TRANSLATED TEXT -->

Latest revision as of 03:38, 12 July 2019



Lecture on SB 6.1.19 -- Denver, July 2, 1975

Jadi, inilah keuntungan dari orang yang sadar akan Kṛṣṇa. Kṛṣṇa itu begitu menariknya , sehingga jika setiap orang hanya sekali saja telah mempergunakan pikirannya untuk memikirkan Kṛṣṇa sepenuhnya dan kemudian meyerahkan dirinya, maka dengan segera ia kemudian diselamatkan dari semua keadaan yang penuh penderitaan yang ada pada kehidupan di dalam dunia material ini. Jadi, itulah kesempurnaan kehidupan kita. Entah bagaimana, kita menyerahkan diri kita kepada kaki padma Kṛṣṇa. Di sini ditekankan bahwa, sakṛt. Sakṛt artinya adalah "hanya satu kali saja." Jadi, jika hanya dengan sekali saja memikirkan Kṛṣṇa ada begitu banyak keuntungan yang bisa didapatkan, maka kita bisa membayangkan, mereka yang selalu disibukkan di dalam memikirkan Kṛṣṇa dengan berjapa mantra Hare Kṛṣṇa, maka seperti apakah kedudukan mereka itu. Mereka sangatlah aman, sebagaimana yang sudah dinyatakan, na te yamaṁ pāśa-bhṛtaś ca tad-bhaṭān svapne 'pi paśyanti. (SB 6.1.19).

Svapna artinya mimpi. Mimpi itu palsu, tidak nyata. Bertemu dengan para Yamadūta, atau para utusan dari Yamarāja, sang pengawas kematian ... Saling berhadap-hadapan ... Pada saat kematian, ketika seorang yang sangat berdosa sedang berada di ambang kematian, maka ia melihat Yamarāja atau para utusan Yamarāja. Penampilan mereka sangatlah buas. Terkadang orang yang ada di ambang kematan menjadi sangat ketakutan dan berteriak, "Selamatkanlah saya! Selamatkanlah saya!" Hal ini juga terjadi pada Ajāmila. Dan kisah itu akan aku ceritakan di lain waktu. Tetapi Ajāmila terselamatkan. Karena masa lalunya di dalam kesadaran Kṛṣṇa, maka ia terselamatkan. Aku akan menceritakan kisah itu nanti.

Jadi, inilah kedudukan yang paling aman. Sebaliknya, dunia material ini dipenuhi dengan bahaya. Ini adalah tempat yang sangat berbahaya. Dikatakan di dalam Bhagavad-gītā, duḥkhālayam. Ini adalah tempat dari segala penderitaan. Kamu tidak bisa menjadi berbahagia dengan berada di suatu tempat yang dimaksudkan untuk penderitaan. Itulah yang harus kita pahami. Kṛṣṇa, Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa berkata bahwa, duḥkhālayam aśāśvatam. (BG 8.15), dunia material ini adalah tempat dari keadaan-keadaan yang penuh penderitaan. Dan tempat ini juga aśāśvatam, tidak kekal. Kamu tidak bisa berada di sini untuk selamanya. Bahkan jika kamu setuju bahwa, "Tidak apa-apa meskipun ini adalah tempat yang penuh dengan penderitaan. Aku akan mebuat penyesuaian-penyesuaian dan aku akan tinggal di sini ..."

Orang-orang sangat melekat kepada dunia material ini. Aku memiliki suatu contoh nyata, suatu pengalaman pribadi. Di tahun 1958 atau tahun 1957, ketika pertama kali aku menerbitkan buku ini, Perjalanan Mudah menuju Planet Lain, aku bertemu dengan seorang tuan. Ia sangat bersemangat, "Jadi, kita bisa pergi ke planet lain? Anda memberikan keterangan seperti itu?" "Ya." "Dan jika anda pergi ke sana, anda tidak akan kembali lagi." "Oh tidak, tidak. Jika demikian saya tidak mau pergi ke sana." (tertawa). Ia berkata bahwa gagasan keseluruhannya adalah bahwa kita akan pergi ke planet lain, seperti halnya ketika mereka sedang mencemooh dengan mengatakan bahwa mereka akan pergi ke planet bulan. Tetapi mereka tidak bisa tinggal di sana dan mereka terpaksa kembali lagi. Itulah kemajuan ilmu pengetahuan. Jika kamu bisa pergi ke sana, mengapa kamu tidak tinggal di sana? Aku membaca surat kabar bahwa ketika para angkasawan Russia itu pergi ke luar angkasa, mereka melihat ke bawah dan bertanya, "Di manakah Moscow?" (tertawa).