ID/Prabhupada 0713 - Orang Bodoh Yang Sibuk Sangatlah Berbahaya



Lecture on SB 1.16.23 -- Hawaii, January 19, 1974

Bagaimanapun bagusnya kamu membuat semua fasilitas material ini, semua fasilitas kenyamanan ini, tetap saja kamu tidak bisa tinggal di sini. Tidak bisa ... Kamu memiliki sejumlah energi tertentu. Energi tersebut dimaksudkan untuk tujuan-tujuan lain. Jadi, energimu itu tidaklah dimanfaatkan untuk tujuan hidup yang sebenarnya, jika kamu mempergunakannya untuk meningkatkan hal-hal yang disebut sebagai kebahagiaan material ... Sebenarnya, mereka belumlah menjadi berbahagia. Jika tidak, mengapa ada begitu banyak pemuda dan pemudi yang merasa kecewa? Karena kemajuan yang seperti ini tidaklah membuat kita menjadi berbahagia. Itulah kenyataannya. Karena itu, jika kamu menghamburkan energimu hanya untuk hal-hal yang tidak diinginkan, maka kamu tidak sedang menjadi maju, justru kamu sedang menjadi terkalahkan. Mereka semuanya tidak memahami hal itu.

Itu dinyatakan di dalam Śrīmad-Bhāgavatam. Parābhavas tāvad abodha-jāto yāvan na jijñāsata ātma-tattvam. (SB 5.5.5). Parābhava. Parābhava berarti kalah. Tāvat, "selama." Semua kegiatan dari orang materialis hanyalah merupakan kekalahan. Parābhavas tāvad abodha-jātaḥ. Abodha. Abodha berarti orang bodoh, bajingan, kurang ajar. Kita semua terlahir sebagai orang yang bodoh. Jadi, jika kita tidak menjadi benar-benar terpelajar, maka kita akan tetap menjadi orang bodoh serta para bajingan, dan kegiatan-kegiatan dari para orang bodoh serta para bajingan ini hanyalah merupakan sesuatu yang membuang-buang waktu saja. Karena ... Apa namanya? Sang bajingan yang sibuk, sang bajingan yang sibuk. Jika seorang bajingan sibuk, maka itu berarti bahwa ia hanyalah menghabiskan energinya saja.

Seperti halnya monyet. Monyet itu sangatlah sibuk. Tentu saja, menurut Darwin, mereka semua itu berasal dari monyet. Jadi urusan dari para monyet hanyalah merupakan penghamburan waktu belaka. Ia sangatlah sibuk. Kamu akan menemukan bahwa ia selalu sangat sibuk. Namun orang bodoh yang sibuk itu berbahaya. Ada empat kelompok manusia : orang cerdas yang malas, orang cerdas yang sibuk, orang bodoh yang malas dan orang bodoh yang sibuk. Jadi, manusia dengan kualitas kelas satu adalah orang cerdas yang malas. Seperti halnya jika kamu memperhatikan para hakim agung itu. Mereka itu sangat malas dan sekaligus sangat cerdas. Inilah manusia berkualitas kelas satu. Mereka melakukan segala sesuatunya dengan sangat tenang. Dan kelompok berikutnya adalah orang cerdas yang sibuk. Kecerdasan seharusnya dipergunakan dengan sangat tenang. Lalu kelompok ke tiga adalah orang bodoh yang malas - mereka ini malas dan sekaligus bodoh. Dan terakhir, kelompok ke empat adalah orang bodoh yang sibuk. Orang bodoh yang sibuk ini sangatlah berbahaya.

Jadi, semua orang ini, mereka sangatlah sibuk. Bahkan di negara ini, di mana-mana, di seluruh dunia, bukan hanya sekedar hanya di negara ini atau di negara itu. Mereka menciptakan kereta tanpa kuda ini - begitu sibuknya. "Teet, teet," (menirukan suara klakson mobil), seperti ini, seperti itu. Tetapi sebenarnya, mereka itu sama sekali tidak cerdas. Mereka adalah orang bodoh yang sibuk. Karena itulah mereka hanya menciptakan masalah demi masalah saja. Itulah kenyataannya. Mereka sangat sibuk, tetapi karena mereka itu bodoh, maka mereka hanyalah menciptakan masalah belaka.